Kamis, 19 Juni 2014

Fiskal | Indonesia dan Indikator Kebijakan Fiskal Pemerintah 2014



Fiskal | Apabila Anda mengikuti informasi mengenai perkembangannya di Indonesia, Anda tentu akan tertarik untuk mengikuti perkembangan fiskal di Indonesia. Kali ini kami akan membahas tentang kebijakan fiskal di Indonesia dan apapenyebab dibentuknya kebijakan-kebijakan dalam  bidang fiskal in iguna memperlancar sirkulasi fiskal di Indonesia. Dalam bahasan kali ini, kami akan memberti tahu Anda tentang alasan mengapa kebijakan dibuat dan diperbarui dalam range tahun yang lumayan lama, yaitu sejak tahun 2012 dan mengalami perubahan di tahun 2014 ini. Berikut beberapa alasan dan latar belakang perubahan tersebut berdasarkan indicator kebijakan fiskal pemerintah di tahun 2014.

Keputusan ini diambil berdasarkan pada asumsi dasar perekonomian makro pada tahun 2014. Jika Anda mengikuti perkembangan ekonomi makro, maka Anda akan lebih mudah mengikuti perkembangan ini. Ini dia 5 indikator terjadinya perubahan kebijakan ekonomi dan fiskal Indonesia.
Kebijakan pertumbuhan ekonomi yang diduga hanya mencapai 6.4 persen telah mencapai 6.9 persen. Tentu saja kenaikan ini  memiliki dua sisi yang berbeda. Ada baik dan buruk dalam keaikan inflasi ini. Dari pihak asosiasi kebijakan Fiskal sendiri sudah menyiapkan strategi yang matang dalam mengatur kebjiakan ini, sehingga semakin setuju jika diadakan kebijakan fiskal secara khusus yang menangani masalah keuangan dan laju inflasi di indoensia. Kedua, nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika serikat sudah diperhitungkan akan berada pada kisaran Rp 9.600 sampai dengan Rp 9.800 per dolar. Kenaikan dan penurunan tukar dolar yang tidak stabil ini akan megkhawatirkan jika sirkulasinya tidak sesuai dengan perkiraan. Bisa saja nilai tukar akannaik pesat, bisa juga akanmenurun dan ini sangat membahayakan perekonomian indoneisa jika dolar semain naik, karena penyesuaian akan semakin sulit dengan standar Indonesia.

Tingkat produksi minyak mentah diperkirakan ada pada kisaran 900 sampai dengan 930 barel per hari. Bayangkan jika hal yang menyangkut dengan Fiskal Indonesia tidak diatur sebagaimana mestinya dengan kebijakan yang memang seharusnya melindungi dan mengatur jalannya urusan tambang berharga ini? Kebijakan Fiskal akan sangat membantu dalam mengatur jalannya laju produksi minyak ini. Alasan lain dibentuk dan diubahnya kebijakan adalah adanya peningkatan tingkat produksi gas yang saat ini berada pada kisaran 1.240 sampai dengan 1.352 barel per hari yang hampr setara dengan peroduksi minyak. Apabila Anda mengikuti perkembangan minyak dan gas yang lebih banyakdikuasai oleh pihak asing, tentu Anda akan setuju dan mengerti mengapa kebijakan pemerintah dalam hal Fiskal ini dibuat sedemikian rupa.
Pertimbangan yang tidak mudah untuk menetapkan dan menentukan kebijakan-kebijakan yang akan segera dipraktekkan dalam sirkulasi fiskal di Indonesia. Berbagai perencanaan tersebut tentu saja akan menjadi pertimbangan yang matang dalam menentukan apakah keputusan masing-masing sector pemerintah bisa menjalankan suatu putusan yang berhubungan dengan Fiskal negara atau tidak.
Berikut ini ada beberapa contoh kebijakan fiskal yang sudah mulai dilakukan:

Beberapa contoh Fiskal Indonesia dan kebijakan-kebijakan yang diterapkan adalah pemberlakuak penyusunan RAPBN. Selain itu, ada juga pertimbangan dan penetapan perpajakan nasional yang diatur secara langsung oleh pemerintah dan pihak asosiasi kebijakanfiskal secara langsung. Penerapan pertimbangan dan pemberlakuan efisiensi anggaran dana dalam fiskal jug amerupakan salah satu kebijakan yang penting untuk diterapkan, dan sudah mulai diberlakukan. Hasil sementara cukup membuahkan hasil. Inflasi rupiah cukup seimbang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dan yang terakhir adalah pemberian subsidi pemerintah. Ini kebijakan Fiskal yang masih dalam pengembangan sampai saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar